Friday 1 November 2019

Tujuh Kandidat Muncul, Sapuan Mulai Ragu


//Gerindra Eliminasi Huda dan SPN
METRO – Berdasarkan data partai politik yang sudah membuka penjaringan bakal calon kandidat Bupati Mukomuko, setidaknya ada tujuh nama yang mengajukan lamaran. Masing-masing Choirul Huda, Haidir, Sapuan, Winus Hadi, Kuwatono, Yulia Susanti dan Burhandari. Tujuh nama ini mendaftar hampir di semua partai politik. Seperti di Gerindra, PDI Perjuangan, NasDem, PKS dan Golkar yang sudah mengumumkan penerimaan pendaftaran.
Menariknya ditengah memanasnya persaingan menuju Pilkada, kandidat kuat yang digadang-gadangkan bakal menjadi pesaing berat patahana, Sapuan belum dipastikan maju. Mengendornya tekad Sapuan untuk mencalon pada pemilihan bupati, disebabkan oleh banyaknya calon yang ingin maju. Seperti diketahui sejak awal Sapuan berharap hanya head to head melawan incumbent.
Dihubungi via pesan Whatsapp, Sapuan didampingi Novesa Herman mengaku masih mempertimbangkan maju atau tidak pada pemilihan bupati kelak. Ada beberapa faktor akan dipertimbangkan sebelum membuat keputusan final. Ia tidak menapik, banyaknya bakal calon yang ingin maju juga menjadi pertimbangan tersendiri. Selain itu juga akan melihat dukungan dari partai politik, berkas pendaftaran sudah disampaikan ke semua parpol. Lebih penting lagi ungkapnya, akan melihat hasil survey, maka menjelang KPU membuka pendaftaran, mereka akan menurunkan tim survey ke daerah.
‘’Kalau sebatas ingin maju untuk apa, kita sudah dua kali mencoba melawan patahana, tentu punya pengalaman dan ada pembelajaran. Maka kajiannya harus matang, karena target kita harus memenangi Pilkada. Intinya masih mempelajari peluang dan situasi,’’ ungkapnya.
Ketua tim penjaringan kandidat Partai Gerindra, Ery Yanto mengaku ada tujuh nama yang menyampaikan berkas ke Gerindra. Namun dari tujuh ini, kemungkinan hanya lima kandidat yang akan diproses. Sementara Sapuan dan Huda kemungkinan akan tereliminasi. Alasannya saat pengembalian berka, Sapuan dan Huda tidak hadir langsung, hanya mengutus timnya, sehingga terkesan kurang menghargai.
‘’Tujuh nama yang mendaftar hampir sama dengan partai lainnya, masih tetap orang itu saja. Namun sebagai tim penjaringan kami kecewa dan tidak akan mempreses berkas yang tidak diantar langsung oleh kandidatnya, diantaranya Sapuan dan Huda. Kalau lima lainnya, mereka datang langsung,’’ tegas Ery.
Ketua tim penjaringan Cabup dari Golkar Ahmad Dedy,S.Ag juga mengatakan, setidaknya sudah ada tiga nama yang mendaftar, diantaranya ketua partai Golkar sendiri, Choirul Huda, kedua Sapuan dan ketiga Yulia Susanti.
‘’Kita masih tunggu kandidat lainnya, yang jelas Sapuan sama Huda sudah daftar, termasuk Yulis Susanti,’’ paparnya.
Ketua DPD NasDem Mukomuko, Busril, S.IP juga mengatakan pendaftaran sudah ditutup, beberapa kandidat yang mendaftar akan diseleksi oleh tim penjaringan yang terdiri dari pengurus kabupaten, provinsi dan pusat. Salah satu dasar penentuan kandidat adalah hasil survey oleh lembaga independent.
‘’Kita dalam tahap verifikasi berkas dan seleksi terhadap nama-nama yang mendaftar,’’ tutupnya.(jar)

Tuesday 29 October 2019

Isu Kesukuan Tak Laku di Pilkada

//Muslim : Rakyat Perlu Visi perubahan
METRO – Jelang Pilkada 2020, tokoh Mukomuko yang berniat untuk maju mulai menampilkan diri ke publik. Biasanya untuk menarik dukungan dan perhatian masyarakat, berbagai isu dimainkan oleh para pendukung calon, salah satunya menyangkut isu kesukuan. Terkait dengan hal ini, salah seorang tokoh Mukomuko yang juga penggiat hukum ketatanegaraan Muslim Caniago,SH,MH menegaskan, bahwa calon bupati harus mengusung visi dan misi yang jelas.
Dikatakannya, isu kesukuan pada Pilkada akan datang tidak laku, masyarakat butuh calon yang memberi harapan untuk perubahan kedepan. Ia sudah mendengar langsung seperti apa keinginan masyarakat terhadap kandidat yang maju kelak. Maka ia berharap calon benar-benar mengedepankan visi dan misi perubahan untuk daerah. Program yang terbaiklah akan didukung oleh masyarakat.
‘’Pemilih kedepan sudah berpikir matang dan realistis, saya langsung mendengar seperti apa harapan mereka. Isu kesukuan tidak laku dijual pada Pilkada kelak,’’ ungkapnya.
Lanjutnya, ini harus dijawab oleh partai politik. Dalam penetapan calon bupati dan wakil bupati meski seiring dengan harapan masyarakat. Kalau salah dalam mengusung kandidat maka sulit memenangi Pilkada dan bahkan kedepan partai tersebut berpeluang ditinggalkan masyarakat. Apalagi sudah menjadi rahasia umum di tengah masyarakat, terkait dengan isu barter atau mahar dalam pengusungan calon oleh partai politik.
‘’Masyarakat ingin calon yang memberi harapan dalam arti visi dan misi perubahan dikedepankan. Diantaranya perubahan disektor ekonomi, kebutuhan nelayan, petani dan sebagainya. Ini tugas partai untuk mengusung atau menjawab keinginan tersebut,’’ tegas Muslim.
Terus menyangkut dengan kandidat kuat yang bakal maju pada Pilkada nanti, Muslim mengatakan, saat ini sudah terlihat beberapa nama yang mendaftar ke partai politik. Ia menilai semuanya potensial, namun tetap saja perlu figur yang matang dan berkarakter. Semua orang punya hak untuk mencalonkan diri atau dicalonkan.
‘’Makin banyak yang maju makin baik, sehingga masyarakat dalam memilih tidak ragu,’’ tutupnya.(jar)

Kader PDIP Mukomuko Bawa Randang Untuk Megawati

METRO – Seperti diinformasikan, besok (5/2) Presiden Joko Widodo bersama, megawati, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Kemensos akan datang k...